ALT/TEXT GAMBAR PPC Iklan Blogger Indonesia
Loading...

Ibu Adalah Seorang Pembohong

Ibu Adalah Seorang pembohongSeorang ibu dalam hidupnya pernah membuat kebohongan 
  1.  Saat kita akan makan bersama ibu, jika makanan yang ada kurang, ia akan memberikan makanan itu kepada anaknya dan berkata, “Cepatlah makan, ibu tidak lapar...”
  2. Ketika Waktu makan, Ia selalu menyisihkan ikan dan daging dan lauk yang enak enak untuk anaknya dan berkata, “ibu tidak suka daging, sudah makanlah saja semuanya nak..”
  3.  Tengah malam saat ia sedang menjaga anaknya yang sakit, Ia berkata, “Istirahatlah nak, ibu masih belum ngantuk..”
  4. Saat anak sudah tamat sekolah, bekerja, mengirimkan uang untuk ibu. Ia berkata, “Simpanlah untuk keperluanmu nak, ibu masih punya uang.”
  5. Saat anak sudah sukses, menjemput ibunya untuk tinggal di rumah besar, Ia lantas berkata, “Rumah tua kita sangat nyaman, ibu tidak terbiasa tinggal di sana.”
  6. Saat menjelang tua, ibu sakit keras, anaknya akan menangis, tetapi ibu masih bisa tersenyum sambil berkata, “Jangan menangis, ibu tidak apa apa.” Ini adalah kebohongan terakhir yang dibuat ibu. Tidak peduli seberapa kaya kita, seberapa dewasanya kita, ibu selalu menganggap kita anak kecilnya, mengkhawatirkan diri kita tapi tidak pernah membiarkan kita mengkhawatirkan dirinya.
Semoga semua anak di dunia ini lebih bisa menghargai jasa jasa ibunya dan setiap kebohongan seorang Ibu, karena beliaulah `malaikat` nyata yang dikirim TUHAN untuk menjaga kita.dan ingat bahwa surga ditelapak kaki ibu

Share : Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Page Load

Terima kasih telah membaca artikel Maz Dani tentang Ibu Adalah Seorang Pembohong dengan url http://dubraw735.blogspot.com/2012/06/ibu-adalah-seorang-pembohong.html, Semoga Artikel Ibu Adalah Seorang Pembohong bermanfaat bagi diri saya dan anda.

2 komentar:

Terimakasih sudah berkomentar dengan baik, sopan dan tidak mengandung spam,dimohon untuk tidak meletakan link aktif dalam komentar!!!
Klik Subscribe by email jika ingin mengetahui update komentar pada artikel ini, thank you for visiting

Ttd : Dani Setiadi